Abstract: Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat harus tepat waktu dan terjamin mutunya, maka pengelolaan perbekalan farmasi sangatlah penting khususnya obat-obatan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode EOQ dan ROP terhadap nilai persedian obat, inventory turn over ratio (ITOR), customer service level (tingkat pelayanan) di IFRSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang Sulawesi Selatan.Penelitian ini menggunakan rancangan quasi eksperimen tanpa kontrol. Rancangan peneltian ini dipilih untuk mengetahui apakah dengan adanya penerapan metode EOQ dan ROP dalam meningkatkan efisiensi persedian obat dapat memperbaiki kinerja pengelolaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang. Pengukuran efisiensi persediaan obat dengan memakai tiga indikator, yaitu nilai persediaan, Inventory Turn Over Ratio (ITOR), customer service level, kemudian hasil penelitian dianalisis paired t-test.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan EOQ dan ROP dapat meningkatkan efisiensi persedian obat di IFRSUD Lasinrang Kabupaten Pinrang, yang ditunjukkan dengan peningkatan indikator nilai persedian obat yaitu sebelum intervensi sebesar Rp. 485.071.623 dan setelah intervensi sebesar Rp. 395.712.319 (p = 0,048), inventory turn over ratio (ITOR) yaitu sebelum intervensi sebesar 0,47 dan setelah intervensi sebesar 0,70 (P = 0,003), dan peningkatan customer service level (tingkat pelayanan) yaitu sebelum intervensi sebesar 99,65% dan setelah intervensi sebesar 99,93% (p = 0,017).
Kata kunci: ROP, EOQ, Nilai Persediaan, ITOR, customers service level
Penulis: Nur Aeni Hartih
Kode Jurnal: jpfarmasidd130432
Share This :
comment 0 komentar
more_vert