Abstrak: Geopolimer merupakan polimer anorganik yang tersusun oleh rantai-rantai atom Al, Si, dan O, dan dihasilkan melalui reaksi padatan aluminosilikat dengan aktivator basa kuat. Geopolimer dapat digunakan sebagai bahan perekat untuk konstruksi sebagai pengganti semen Portland. Reaksi geopolimerisasi dapat berlangsung di sekitar temperatur kamar, sehingga konsumsi energi produksi geopolimer lebih rendah daripada OPC. Berbagai limbah anorganik dapat digunakan sebagai reaktan aluminosilikat, sehingga geopolimer juga berguna dalam pengelolaan limbah padat. Kajian ini merupakan kelanjutan dari kajian awal yang membuktikan kelayakan teknis pemanfaatan bahan-bahan dalam negeri untuk sintesis geopolimer. Kajian ini mengevaluasi daya tahan geopolimer terhadap temperatur tinggi, yang mencerminkan kejadian kebakaran pada struktur bangunan sipil. Suatu percobaan faktorial 24 dijalankan untuk mengevaluasi pengaruh jenis bahan aluminosilikat (metakaolindan abu terbang), jenis aktivator basa (NaOH dan KOH), temperatur pematangan mortargeopolimer (60 dan 80oC), serta pemanasan pada 800oC selama 2 jam terhadap kuat tekanmortar geopolimer. Kombinasi abu terbang, aktivator KOH, serta temperatur pematangan 80oC memberikan kuat tekan tertinggi, yang bahkan lebih tinggi daripada mortar OPC.Pemanasan pada 800oC merusak struktur jaringan geopolimer metakaolin dengan mendorong kristalisasi yang mengkonsumsi fasa gel geopolimer, sementara justru memperkuat geopolimer abu terbang dengan meningkatkan kohesi antara partikel-partikel abu terbang.
Kata kunci: geopolimer, mortar, OPC, kuat tekan, daya tahan panas
Penulis: Tjokorde Walmiki Samadhi, Pambudi Pajar Pratama
Kode Jurnal: jpkimiadd130124
Share This :
comment 0 komentar
more_vert