ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk optimasi dan peningkatan produksi antikanker katarantin khususnya elisitasi. Tujuan praktisnya adalah untuk mengetahui pertumbuhan kalus agregat sel C. roseus yang diberi elisitor, menemukan kurva tumbuh S. cerevisiae dan bahan elisitor, menemukan kandungan katarantin pada agregat sel dan medium perlakuan dan menemukan waktu panen perlakuan elisitasi yang menghasilkan kandungan katarantin yang paling tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan suatu informasi mengenai peningkatan katarantin yang dihasilkan (diproduksi) secara kultur (in vitro) untuk dimanfaatkan pada penelitian selanjutnya. Tahapan penelitian dilakukan antara lain 1) tahap kultur S. cerevisiae dan persiapan elisitor, 2) tahap kultur agregat sel dengan perlakuan elisitasi, 3). tahap ekstraksi dan isolasinya menggunakan metanol dan diklorometan 4). tahap uji kuantitas dan kualitas katarantin dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) yang dihubungkan dengan kromatopak CR-7A Plus. Kurva tumbuh ragi menunjukkan bahwa fase pertumbuhan maksimum terjadi setelah 16 jam inkubasi. Kandungan katarantin sudah terdeteksi pada hari ke-3 dan mengalami penurunan pada hari ke-6 dan ke-9. Pada hari ke-12, kandungan katarantin mencapai jumlah tertinggi di agregat sel dan mengalami penurunan sampai hari ke-24, Kandungan katarantin tertinggi pada medium terjadi pada hari ke- 18 dan selanjutnya mengalami penurunan sampai hari ke-24. Hasil elisitasi menunjukkan adanya peningkatan kandungan katarantin pada semua waktu panen yang dilakukan, baik dalam sel maupun dalam medium. Kandungan katarantin tertinggi setelah elisitasi pada agregat sel adalah sebesar 274,03 µg/g BK dengan persentase peningkatan sebesar 218,86 % pada jam ke-18. Namun dalam medium adalah pada jam ke-72 sebesar 856,75 µg/L dengan persentae peningkatan sebesar 266,13 %.
Kata kunci: katarantin, teknik elisitasi
Penulis: Dingse Pandiangan
Kode Jurnal: jpbiologidd110014

Share This :
comment 0 komentar
more_vert