Abstrak: Pada industri tepung tapioka skala home industry, pengeringan tepung tapioka umumnya masih mengandalkan sinar matahari yang menyebabkan kualitas produk tidak seragam dan di bawah standar. Dari kelemahan pengeringan konvensional tersebut, teknologi fluidized bed dryer dapat diterapkan untuk pengeringan tepung tapioka. Tujuan dari penelitian pengeringan tepung tapioka dengan fluidized bed drying adalah untuk membuat kurva pengeringan, mempelajari pengaruh massa umpan dan initial moisture content terhadap pengeringan, dan uji kualitas produk tepung tapioka. Proses pengeringan menggunakan fluidized bed sistem batch dengan umpan tepung tapioka. Pada penelitian ini variabel tetap percobaan antara lain suhu operasi 60°C, laju alir udara pengering 2,7 m/s, dan waktu operasi 45 menit. Variabel berubahnya antara lain initial moisture content dan massa umpan. Hasil yang didapatkan adalah nilai RH udara pengering keluar dan T udara pengering keluar yang akan ditunjukkan melalui kurva laju pengeringan. Analisa produk dilakukan dengan uji keputihan, kandungan starch, dan kadar air, dan kadar serat. Selama proses pengeringan, relative humidity dan humidity udara keluar pengering semakin menurun, sementara suhu udara keluar pengering semakin naik. Pengaruh massa umpan terhadap profil kandungan uap air produk yaitu semakin sedikit massa tepung yang dikeringkan, maka semakin cepat tepung kering. Pengaruh massa umpan terhadap laju pengeringan produk yaitu semakin sedikit massa tepung yang dikeringkan maka laju pengeringannya semakin tinggi.
Kata Kunci: Fluidized Bed Drying; Massa Tepung; Tepung Tapioka
Penulis: Ika Permatasari, Laela Khaerunnisa Eugenia, Suherman
Kode Jurnal: jpkimiadd130150
Share This :
comment 0 komentar
more_vert