Abstrak: Indonesia dan Malaysia dikenal sebagai negara penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Seiring dengan perkembangan industri minyak kelapa sawit di Indonesia, semakin banyak pula limbah cair yang terbentuk dari proses pengolahan minyak kelapa sawit yang dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent ( POME). POME biasanya hanya diolah dengan menggunak an metode aerobic dan anaerobic pond untuk menurunkan kadar COD dan BOD-nya, padahal POME masih mengandung unsur hara seperti N,P, dan K yang berguna untuk nutrisi dalam pertumbuhan mikroalga. Pada penelitian ini Spirulina platensis dikultivasi dalam media POME dengan konsentrasi 20%, 40% dan 60 % V. Urea, NaHCO3 dan TSP diberikan setiap 2 hari sek ali sebagai suplai nutrien tambahan. Proses kultivasi dilakukan selama 7 hari dengan areasi dan pencahayaan selama 24jam/hari. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa media kultivasi terbaik adalah POME dengan konsentrasi 20%. Komposisi suplai nutrien terbaik adalah Urea 25 mg/l, TSP 50 mg/l dan NaHCO3 200 mg/l. Pada perlakuan yang sama pada tiap media kultivasi, growth rate maksimum yang didapatkan adalah µ = 0,128/hari. Suplai nutrien yang dapat dihemat dengan penggunaan POME adalah Karbon sebesar 42,23 % - 129,71 % dan Nitrogen sebesar 41,46% - 124,44%. Hasil penelitian ini juga memperlihatkan bahwa kadar C,N,P pada media di akhirk ultivasi berk urang sebesar 20,60% - 84,69% ; 87,52% - 93,74% dan 29,44% - 76,66%.
Kata kunci: POME, Spirulina platensis, Kultivasi, Nutrien
Penulis: Fitria Yuli Anggita Sari , I Made Aditya Suryajaya, Hadiyanto
Kode Jurnal: jpkimiadd120070
Share This :
comment 0 komentar
more_vert