ABSTRAK: Gandum merupakan bahan pangan yang dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia. Impor gandum Indonesia yang tinggi menekan pemerintah untuk mencari pengganti gandum berbasis bahan lokal yaitu ubi kayu. Ubi kayu dipilih karena cukup potensial untuk dikembangkan di Indonesia dan tanaman yang sangat fleksibel dalam usaha tani dan umur panen. Penelitian ini difokuskan pada modifikasi tapioka dengan hidrolisa asam laktat dan dilanjutkan dengan oksidasi H2O2 bertujuan dapat menghasilkan produk tapioka termodifikasi dengan spesifikasi produk dan daya kembang yang mampu digunakan sebagai bahan pengganti setara gandum. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membuat tapioka modifikasi menggunakan kombinasi hidrolisa asam laktat dan oksidasi hidrogen peroksida. Tujuan penelitian ini mengkaji pengaruh konsentrasi, temperatur H2O2, dan pH terhadap sifat psikokimia dan daya kembang tapioka termodifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa proses kombinasi hidrolisa asam laktat dan oksidasi hidrogen peroksida dapat memberikan daya kembang yang setara gandum. Hasil uji terhadap berbagai variabel didapatkan kondisi optimum tapioka termodifikasi pada pH 5, konsentrasi hidrogen peroksida 2 %, dan suhu oksidasi 40oC dengan jumlah gugus karboksil dan karbonil 0.158 % dan daya kembang sebesar 3,03 cm3/gr. Peningkatan daya kembang pada tapioka yang telah dihidrolisis dapat dilakukan dengan sun drying atau oksidasi dengan hidrogen peroksida, akan tetapi penggunaan hidrogen peroksida dapat lebih menguntungkan karena tidak bergantung pada kondisi iklim dan menghasilkan produk yang homogen. Komposisi tepung optimal dari penggunaan tapioka modifikasi dalam pembuatan roti tawar adalah 25% tapioka modifikasi dan 75% tepung gandum dengan daya kembang 3,03 cm3/gr.
Kata kunci: ubi kayu, asam laktat, hidrogen peroksida, daya kembang
Penulis: Devi Marietta Siregar, Desti Permata Sari, Siswo Sumardiono
Kode Jurnal: jpkimiadd120078
Share This :
comment 0 komentar
more_vert