Abstrak: Salah satu limbah yang ditimbulkan oleh industri di Indonesia adalah limbah berminyak dalam bentuk emulsi minyak-air. Pengolahan limbah secara konvensional belum mampu mencapai standar batas minimum yang telah ditetapkan dan masih mempunyai kendala seperti pengoperasian yang lebih rumit dan menghasilkan volume sludge yang besar. Dewasa ini teknologi yang sering diterapkan untuk pemurnian air maupun pengolahan limbah adalah dengan menggunakan membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan model limbah berminyak menggunakan membran ultrafiltrasi dan mikrofiltrasi. Model limbah berminyak merupakan emulsi minyak-air yang distabilisasi dengan surfaktan. Dengan menggunakan model diharapkan analisis kinerja membran, berdasarkan fluks permeat dan rejeksi dapat dilakukan lebih komprehensif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan membran mikrofiltrasi dan ultrafiltrasi serta menggunakan model limbah cair berminyak yang dibuat dengan mencampur surfaktan Tween 80 dengan konsentrasi 2% dengan minyak (vegetable oil, diesel oil dan cutting oil). Penelitian dilakukan untuk memperoleh karakteristik limbah cair berminyak, karakteristik membran, dan desain proses untuk mempelajari pengaruh jenis limbah berminyak, tekanan dan konsentrasi terhadap kinerja membran serta kemampuan membran untuk merejeksi COD dan surfaktan. Dari penelitian ini dapat diketahui karakteristik limbah cair berminyak, perubahan laju alir permeat pada berbagai TMP, jenis, konsentrasi dan turbiditas (NTU) dalam permeat. Pada variasi TMP menunjukkan dengan meningkatnya TMP maka terjadi peningkatan fluk permeat. Pada variasi jenis minyak menunjukkan bahwa vegetable oil mempunyai fluks yang lebih besar dibandingkan diesel oil dan cutting oil. Sedangkan pada variasi konsentrasi, semakin tinggi konsentrasi maka fluks yang diperoleh hampir sama bahkan semakin kecil. Rejeksi surfaktan oleh membran UF pada model limbah vegetable oil konsentrasi 50 mg/l adalah sebesar 70 – 80% (1 bar), 70 – 83% (2 bar) dan 77 - 86% (3 bar). Sedangkan pada konsentrasi 200 mg/l adalah sebesar 69 – 74,5% (1 bar), 70 – 77% (2 bar) dan 72 – 82,5% (3 bar). Kemampuan rejeksi COD membran MF sebesar 64,41% (vegetable oil), 61,89% (diesel oil), dan 48,55% (cutting oil), sedangkan rejeksi COD membran UF sebesar 98,83% (vegetable oil), 98,66% (diesel oil) dan 94,89% (cutting oil).
Kata kunci: Mikrofiltrasi, Ultrafiltrasi, Limbah Cair Berminyak
Penulis: Maria Widyasmara dan Cindika Kusuma Dewi
Kode Jurnal: jpkimiadd130146
Share This :
comment 0 komentar
more_vert